Category: Uncategorized

Rabu, 20 Mei 2015 kami mengunjungi sekolah Flora Indonesia. Dan kunjungan kami ini adalah kunjungan ke-4 kami yang artinya adalah pertemuan terakhir kami dengan para murid-murid Flora Indonesia. Ketika kami tiba di depan gerbang sekolah, kami melihat para murid-murid Flora Indonesia sedang berolahraga. Ada yang sedang bermain bulutangkis dan ada juga yang bermain voli. Mereka bermain bersama guru-guru mereka dan terlihat sangat senang sekali bermainnya. Saya secara pribadi begitu terkejut dan terkesan melihat murid-murid yang memiliki keterbatasan ternyata begitu semangat dalam berolahraga. Saat mereka sedang berolahraga, kami masuk ke halaman sekolah tersebut, dan disambut oleh mereka dengan memberikan salam kepada kami satu demi satu. Setelah itu kami langsung menuju ke ruang kepala sekolah untuk meminta izin beliau untuk mengajar lagi. Setelah kami mendengarkan saran dari kepala sekolah, kami memutuskan untuk mengajar anak yang memiliki keterbelakangan mental yang saat ini mereka sedang berolahraga.

Setelah mereka selesai berolahraga kami mengajak mereka ke lantai 3. Kepala sekolah berkata bahwa mereka tidak dapat menggambar dan mewarnai dengan baik. Maka dari itu, kami menyediakan gambar untuk mereka warnai dan kami membimbing menemani mereka mewarnai.

Setelah kami menemani mereka mewarnai, kami membagikan makanan yang telah kami sediakan untuk para guru Flora Indonesia. Total guru di sekolah Flora Indonesia berjumlah 13 orang. Dan juga kami juga memberikan snack kepada para murid-murid yang mewarnai tadi. Sembari mereka menyantap snack mereka, kami bermain bersama murid-murid sambil foto-foto bersama.

Dan akhirnya selesai juga rangkaian kegiatan mengajar di sekolah Flora Indonesia setelah 4 hari ini. Sebelum kami meninggalkan sekolah, kami berselfie dulu ^^

Senin, 18 Mei 2015 seperti biasa kami mengunjungi sekolah Flora Indonesia dan mengunjungi ruang kepala sekolah untuk meminta izin kembali mengajar anak-anak. Pada hari itu kami mengajar anak-anak yang memiliki keterbelakangan mental. Setelah kami mendapat izin, kami mengunjungi kelas mereka untuk meminta mereka naik kelantai 3 dimana disana ruang kelasnya lebih luas sehingga kami dapat leluasa dalam menjalankan kegiatan.

Karena murid-muridnya baru, seperti biasa kegiatan dimulai dari perkenalan terlebih dahulu. Kami memperkenalkan diri kami satu per satu dan sebaliknya mereka juga. Setelah sesi perkenalan barulah kami mulai kegiatan pada hari itu. Sebelumnya kami sudah mendiskusikan kira-kira apa saja yang akan kami lakukan untuk kegiatan di hari ketiga itu. Dan kami memutuskan untuk belajar melipat kertas origami menjadi suatu bentuk yang bermacam-macam. Pertama-tama kami melihat dulu tutorialnya di smartphone kemudian setelah jadi kami meminta anak-anak untuk mengikuti langkah demi langkah lipatan kertas origaminya hingga menjadi suatu bentuk. Kami melakukan itu berulang kali. Setelah itu kami serta anak-anak bermain bersama. Salah satu anak ada yang ingin bernyanyi, maka kami meminta dia bernyanyi dan kami dengarkan. Setelah itu kami membuat lingkaran dan bermain ABC 5 dasar. Betapa seru nya bermain bersama mereka, hal itu membuat saya terbawa ke momen dimana saya masih berusia sangat kecil. Setelah itu kami bermain ular tangga, anak-anak begitu riang sekali ketika kami bermain bersama mereka. Berikut beberapa foto hasil dari kegiatan kami bersama murid-murid Flora Indonesia:

 

Setelah kami bermain bersama, bel berbunyi menandakan bahwa waktunya murid-murid istirahat yaitu pukul 09.30. Sebelum mereka istirahat kami berfoto bersama dulu seperti biasa sebelum pulang.

Selasa, 12 Mei 2015 pukul 07.30 saya tiba di sekolah luar biasa Flora Indonesia. Tiba disana ternyata teman-teman yang lain ada yang belum tiba, maka saya harus menunggu mereka untuk tiba. Setelah semua tiba disekolah sekitar pukul 08.00, kami mendatangi ruang kepala sekolah untuk mengucapkan salam dan meminta izin mengajar lagi. Setelah mendapatkan izin dari Pak Sutopo, kami segera bergegas ke lantai 3 ketempat kemarin kami mengajar. Kami meminta izin lagi kepada wali kelas untuk mengajar lagi. Kami memutuskan untuk mengajar murid-murid tuna rungu yang kami ajar pada hari pertama lagi tetapi digabungkan dengan kelas dengan murid-murid tuna rungu yang lain. Setelah mendapat izin, saya dan Maria kelantai 2 untuk menjemput murid-murid tuna rungu yang lain yang berjumlah sekitar 3 orang. Murid-murid ini sangat aktif dan suka lari-lari tapi mereka sulit untuk menangkap pelajaran dibandingkan dengan murid-murid tuna rungu yang kami ajar pada hari pertama.

Setelah murid-murid kami satukan dalam satu kelas, kami berniat untuk mengajari mereka bahasa inggris dengan mengenalkan bahasa inggris dari angka satu sampai sepuluh. Kami ajarkan dari pengucapan, tulisan, pembacaannya. Setelah itu kami belajar menggambar lagi, salah satu dari kami harus menggambar hewan dan murid-murid menebak gambar yang telah digambar di papan tulis. Mereka terlihat sangat antusias sekali ketika kami mengajar. Berikut adalah kondisi kelas ketika kami sedang belajar bersama murid-murid tuna rungu Flora Indonesia…

Waktu sudah menunjukkan pukul 09.15 artinya sebentar lagi mereka istirahat. Pada 15 menit terakhir, kami bermain tebak-tebakan nama. Kami beserta murid-murid membuat lingkaran besar. Dan salah satu dari kami berdiri ditengah, dan murid-murid harus menebak nama yang telah berdiri ditengah. Tujuan dari permainan ini, untuk melatih daya ingat mereka. Ketika mereka berhasil menebak namanya, mereka akan mendapatkan hadiah yang kami sediakan meskipun diakhir mereka semua akan mendapatkan hadiah. Setelah bermain, kami foto-foto untuk kenang-kenangan dan mereka terlihat sangat senang dan antusian ketika berfoto.

Senin, 11 Mei 2015 pukul 08.00 adalah hari pertama saya dengan teman-teman mengunjungi salah satu sekolah luar biasa yaitu SLB B,C &CI FLORA INDONESIA yang beralamat di Kebayoran Lama Kemandoran V-VI Grogol Utara  RT. 004/003 Jakarta Selatan. Disana kami bermaksud untuk melihat bagaimana cara anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik dalam belajar sekaligus kami ingin mencoba belajar bersama adik-adik disekolah tersebut.

Sebelum kami bertemu dengan murid-muridnya, kami mengunjungi ruang kepala sekolah yang bernama Bapak Topo untuk menyapa beliau sekaligus meminta izin atas maksud kedatangan kami kesana. Beliau menjelaskan sedikit mengenai murid-murid Flora Indonesia bahwa setiap murid memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dan setiap kelasnya biasa hanya berisi 2 – 6 murid tergantung dari kemampuan yang mereka miliki.

Setelah mendengar penjelasan dari Bapak Kepala Sekolah, kami memutuskan untuk mengajar murid tuna rungu. Kami mengunjungi kelas mereka yang berada dilantai 3 dan bertemu dengan wali kelasnya untuk meminta izin mengganggu kegiatan mengajar beliau yang pada saat itu sedang mengajar matematika. Beliau sangat ramah dan sangat sabar dalam mengajar murid-murid tuna rungu. Beliau juga membantu kami dalam berkomunikasi kepada murid-murid dengan menggunakan bahasa isyarat. Pertama, kami melihat dulu bagaimana cara guru tersebut mengajari murid-muridnya dalam pelajaran matematika. Saya terkesima, karena meskipun mereka memiliki keterbatasan dalam hal pendengaran dan berbicara mereka sangat cerdas.

Setelah kami meminta izin kepada wali kelas, mulailah kami belajar bersama adik-adik Flora Indonesia. Kegiatan mengajar diawali dengan perkenalan satu sama lain. Kami tidak mengajari mereka pelajaran yang serius seperti matematika atau yang lainnya. Kami memutuskan untuk belajar menggambar. Kami meminta mereka untuk menebak gambar yang telah kami buat dipapan tulis dan menyuruh mereka untuk menyalin gambar tersebut ke kertas mereka masing-masing. Pada saat saya melihat satu-satu hasil pekerjaan mereka, saya terkejut dan terharu karena gambar mereka jauh lebih baik dibandingkan gambar saya. Dan mereka membuatnya menjadi secara kreatif. Saya berpikir betapa luar biasanya mereka dengan kemampuan yang mereka miliki tapi mempunyai kelebihan dari segi berpikir yang kreatif. Itu sangat luar biasa.

Selama kegiatan mengajar kami, wali kelasnya membantu kami dalam hal komunikasi dengan murid-murid. Beliau sangat ramah kepada kami dan sabar kepada murid-muridnya. Hal yang kami lakukan kepada murid-murid tuna rungu, sukses membuat mereka merasa senang, tidak bosan, bahagia, dan tertawa. Itu membuat saya secara pribadi merasa senang dan bangga dapat bertemu dengan mereka dan belajar bersama.

Tepat pukul 09.30 adalah waktu murid-murid Flora Indonesia istirahat, itu artinya kami harus mengakhiri kegiatan mengajarnya. Tapi sebelum kami izin pulang ke adik-adik, kami berfoto bersama dan hal itu direspon sangat baik oleh para adik-adik. Mereka sangat antusias sekali ketika kita ingin berfoto bersama dengan “Tongsis”.

 

 

Welcome to Binusian blog.
This is the first post of any blog.binusian.org member blog. Edit or delete it, then start blogging!
Happy Blogging 🙂