Senin, 11 Mei 2015 pukul 08.00 adalah hari pertama saya dengan teman-teman mengunjungi salah satu sekolah luar biasa yaitu SLB B,C &CI FLORA INDONESIA yang beralamat di Kebayoran Lama Kemandoran V-VI Grogol Utara RT. 004/003 Jakarta Selatan. Disana kami bermaksud untuk melihat bagaimana cara anak-anak yang memiliki keterbatasan fisik dalam belajar sekaligus kami ingin mencoba belajar bersama adik-adik disekolah tersebut.
Sebelum kami bertemu dengan murid-muridnya, kami mengunjungi ruang kepala sekolah yang bernama Bapak Topo untuk menyapa beliau sekaligus meminta izin atas maksud kedatangan kami kesana. Beliau menjelaskan sedikit mengenai murid-murid Flora Indonesia bahwa setiap murid memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dan setiap kelasnya biasa hanya berisi 2 – 6 murid tergantung dari kemampuan yang mereka miliki.
Setelah mendengar penjelasan dari Bapak Kepala Sekolah, kami memutuskan untuk mengajar murid tuna rungu. Kami mengunjungi kelas mereka yang berada dilantai 3 dan bertemu dengan wali kelasnya untuk meminta izin mengganggu kegiatan mengajar beliau yang pada saat itu sedang mengajar matematika. Beliau sangat ramah dan sangat sabar dalam mengajar murid-murid tuna rungu. Beliau juga membantu kami dalam berkomunikasi kepada murid-murid dengan menggunakan bahasa isyarat. Pertama, kami melihat dulu bagaimana cara guru tersebut mengajari murid-muridnya dalam pelajaran matematika. Saya terkesima, karena meskipun mereka memiliki keterbatasan dalam hal pendengaran dan berbicara mereka sangat cerdas.
Setelah kami meminta izin kepada wali kelas, mulailah kami belajar bersama adik-adik Flora Indonesia. Kegiatan mengajar diawali dengan perkenalan satu sama lain. Kami tidak mengajari mereka pelajaran yang serius seperti matematika atau yang lainnya. Kami memutuskan untuk belajar menggambar. Kami meminta mereka untuk menebak gambar yang telah kami buat dipapan tulis dan menyuruh mereka untuk menyalin gambar tersebut ke kertas mereka masing-masing. Pada saat saya melihat satu-satu hasil pekerjaan mereka, saya terkejut dan terharu karena gambar mereka jauh lebih baik dibandingkan gambar saya. Dan mereka membuatnya menjadi secara kreatif. Saya berpikir betapa luar biasanya mereka dengan kemampuan yang mereka miliki tapi mempunyai kelebihan dari segi berpikir yang kreatif. Itu sangat luar biasa.
Selama kegiatan mengajar kami, wali kelasnya membantu kami dalam hal komunikasi dengan murid-murid. Beliau sangat ramah kepada kami dan sabar kepada murid-muridnya. Hal yang kami lakukan kepada murid-murid tuna rungu, sukses membuat mereka merasa senang, tidak bosan, bahagia, dan tertawa. Itu membuat saya secara pribadi merasa senang dan bangga dapat bertemu dengan mereka dan belajar bersama.
Tepat pukul 09.30 adalah waktu murid-murid Flora Indonesia istirahat, itu artinya kami harus mengakhiri kegiatan mengajarnya. Tapi sebelum kami izin pulang ke adik-adik, kami berfoto bersama dan hal itu direspon sangat baik oleh para adik-adik. Mereka sangat antusias sekali ketika kita ingin berfoto bersama dengan “Tongsis”.